Penulis Independen
Resensi Buku,Artikel,Opini,Cerpen,Puisi, Tukar Buku.Com
Google Search Engine
3.03.2012
JASA PESANAN TAS GROSIR UNTUK SEKOLAH, KANTOR, INSTANSI DAN LAIN-LAIN
VENDOR SEGALA MACAM TAS RANSEL, SELEMPANG, TAS PINGGANG, TAS KANTOR DLL
1. KUALITAS MANTAB :
2. MODEL TERGANTUNG PESANAN :
3. HARGA MENYESUAIKAN, YANG JELAS HANCUR2AN DEH :
Bookmarks dulu gan
(CTRL+D)
Setelah sukses dengan tas k*skus di forum WWW.KASKUS.US (search aja ID k*skus ane: metalflame), dan mendapat kepercayaan dari masyarakat untuk mengerjakan beberapa desain tas.
Kami persembahkan pada anda vendor tas yang melayani pesanan tas punggung, tas slempang, tas kantor dll untuk instansi kantor, sekolah, club futsal, club badminton, dan komunitas2 lainnya
BAHAN:
1. Jaguar
2. Vinyl
3. Corduroy
4. Kanvas
5. dan lain2 (TERGANTUNG PERMINTAAN)
MODEL:
Tergantung Pesanan (Silahkan kirim pict dari model yang agan inginkan)
HARGA:
Menyesuaikan dengan bahan dan model yang diinginkan
SISTEM PEMBAYARAN:
DP 50% dan sisanya dibayar ketika pesanan sudah jadi
FAST RESPON: 081908730081 atau 085736078627
PIN BB: 3092A5A6
LAPAK DI WEB LAIN:
BUKA LAPAK
LAPAK KASKUS
4.29.2011
Resensi Buku: Krakatoa
Judul: Krakatoa
Penulis: Simon Winchester
Penerbit: ELEX MEDIA
Terbit: 28 Juli 2010
Tebal: 544
Sebuah buku sejarah yang kali ini menceritakan dengan unik, detil dan gamblang mengenai sejarah meletusnya sebuah gunung yang begitu legendaris di dunia: Krakatoa. Gunung Krakatoa atau Krakatau, di Selat Sunda, ketika meletus tahun 1883 dulu, meninggalkan sebuah trauma mendalam bagi para saksi matanya, dan menurut Winchester, meninggalkan pula akibat sosial berupa berubahnya struktur masyarakat Banten hingga saat ini.
Penulis: Simon Winchester
Penerbit: ELEX MEDIA
Terbit: 28 Juli 2010
Tebal: 544
Sebuah buku sejarah yang kali ini menceritakan dengan unik, detil dan gamblang mengenai sejarah meletusnya sebuah gunung yang begitu legendaris di dunia: Krakatoa. Gunung Krakatoa atau Krakatau, di Selat Sunda, ketika meletus tahun 1883 dulu, meninggalkan sebuah trauma mendalam bagi para saksi matanya, dan menurut Winchester, meninggalkan pula akibat sosial berupa berubahnya struktur masyarakat Banten hingga saat ini.
Buku ini merangkum kisah sebelum, ketika letusan dan sesudah letusan Krakatoa dilihat dari beberapa sudut pandang, yakni secara geologis, sosiologis dan antropologis. Banyak hal yang sebelumnya mungkin kita tidak pernah tahu, terkait meletusnya Krakatoa, bisa kita dapatkan dari buku ini.
4.23.2011
Kumpulan Kata-Kata Mutiara Edisi Ke-2
"Jangan keburu layu, sebab kau masih kuncup..merekahlah, harumkan duniamu"
--oleh: saya--
Tertarik membaca kata-kata mutiara lainnya? silahkan klik
:ngacir
--oleh: saya--
Tertarik membaca kata-kata mutiara lainnya? silahkan klik
:ngacir
Kumpulan Kata-Kata Mutiara
"Hidup itu pilihan, menjadi manusia sepenuhnya atau binatang"
--oleh: bapak saya--
hehehe..memang bukan kutipan dari tokoh-tokoh terkenal, tapi bagus kok. Dan cukup satu kalimat saja, yang penting bermakna. Daripada satu halaman tapi tak merubah apapun pada diri anda??!!!
Lanjut di postingan berikutnyaaaaa...
:ngacir
--oleh: bapak saya--
hehehe..memang bukan kutipan dari tokoh-tokoh terkenal, tapi bagus kok. Dan cukup satu kalimat saja, yang penting bermakna. Daripada satu halaman tapi tak merubah apapun pada diri anda??!!!
Lanjut di postingan berikutnyaaaaa...
:ngacir
Ujian Nasional 2011: Format Baru
miris!!!
Sebagai guru baru yang memang baru pertama kali terjun langsung dalam Ujian Nasional (UN), saya benar-benar kaget dan miris dengan kelangsungan kualitas output dari para
siswa.
Bagaimana tidak miris? setelah terbit keputusan Mendiknas tentang standar kelulusan siswa yaitu penggabungan dari nilai Ujian Sekolah (US) dan UN (60%-40%). Setiap sekolah akhirnya berlomba-lomba mengatrol nilai US agar para siswa nya bisa lulus, yang apabila nanti semua siswa di sekolah itu lulus 100% tentu saja akan berimbas pada citra sekolah pada penerimaan siswa baru juni-juli nanti.
Apabila antusiasme pendaftar besar, otomatis pundi-pundi keuangan sekolah akan menggelembung karena toh berapapun besarnya dana yang mereka bebankan pada pendaftar akan berebut ditebus oleh pendaftar karena mereka yakin akan kualitas sekolah tersebut.
Saya memang tak habis pikir dengan kekeraskepalaan pemerintah untuk tetap menggunakan format UN (meskipun tahun ini sedikit dirubah formatnya dari tahun lalu yang hanya menjadikan nilai UN sebagai satu-satunya tolok ukur kelulusan). Sudah jelas-jelas format UN telah gagal dalam usahanya meningkatkan kualitas para lulusan, saya justru lebih setuju dan nyaman dengan EBTANAS yang diberlakukan jaman saya dulu. Tidak menimbulkan ketakutan, tidak mengabaikan pera guru dan sekolah untuk penentuan kelulusan, tidak menyamaratakan standar kelulusan antar daerah maju dengan daerah terpencil, dan satu lagi..tidak mendorong siswa untuk bunuh diri!!!!!
Sebagai guru baru yang memang baru pertama kali terjun langsung dalam Ujian Nasional (UN), saya benar-benar kaget dan miris dengan kelangsungan kualitas output dari para
siswa.
Bagaimana tidak miris? setelah terbit keputusan Mendiknas tentang standar kelulusan siswa yaitu penggabungan dari nilai Ujian Sekolah (US) dan UN (60%-40%). Setiap sekolah akhirnya berlomba-lomba mengatrol nilai US agar para siswa nya bisa lulus, yang apabila nanti semua siswa di sekolah itu lulus 100% tentu saja akan berimbas pada citra sekolah pada penerimaan siswa baru juni-juli nanti.
Apabila antusiasme pendaftar besar, otomatis pundi-pundi keuangan sekolah akan menggelembung karena toh berapapun besarnya dana yang mereka bebankan pada pendaftar akan berebut ditebus oleh pendaftar karena mereka yakin akan kualitas sekolah tersebut.
Saya memang tak habis pikir dengan kekeraskepalaan pemerintah untuk tetap menggunakan format UN (meskipun tahun ini sedikit dirubah formatnya dari tahun lalu yang hanya menjadikan nilai UN sebagai satu-satunya tolok ukur kelulusan). Sudah jelas-jelas format UN telah gagal dalam usahanya meningkatkan kualitas para lulusan, saya justru lebih setuju dan nyaman dengan EBTANAS yang diberlakukan jaman saya dulu. Tidak menimbulkan ketakutan, tidak mengabaikan pera guru dan sekolah untuk penentuan kelulusan, tidak menyamaratakan standar kelulusan antar daerah maju dengan daerah terpencil, dan satu lagi..tidak mendorong siswa untuk bunuh diri!!!!!
4.21.2011
Resensi Buku: Perempuan Menjunjung Separuh Langit
Judul: Perempuan Menjunjung Separuh Langit
Penulis: Nicholas D. Kristof
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama (GPU)
Terbit: 14 Desember 2010
Tebal: 501 Hal
Jika Anda mengira bahwa perbudakan sudah terhapuskan dari muka bumi ini, Anda keliru.
Jika Anda mengira bahwa perempuan sudah ditempatkan sejajar dengan pria, Anda keliru.
Buku ini menceritakan tentang pemerkosaan hak-hak manusia yang paling kejam dan paling mengenaskan: penindasan terhadap wanita dan anak-anak perempuan di dunia berkembang.
Buku best seller ini membawa kita ke dalam perjalanan melalui Afrika dan Asia untuk menemui perempuan-perempuan luar biasa di sana. Ada Rath--remaja putri Kamboja-- yang dijual sebagai budak seks di Thailand dan berhasil melarikan diri dari tempat pelacuran dan kini mengelola toko untuk menghidupi keluarga. Ada Mamitu, yang dibesarkan di desa terpencil di Ethiopia tanpa merasakan pendidikan formal sedikit pun namun kini melatih ahli bedah di Addis Ababa. Ada Saima di Pakistan yang kerap dipukuli suaminya namun kini berhasil menjadi wanita pengusaha yang menggerakkan roda perekonomian desanya. Dan masih banyak lagi perempuan-perempuan hebat yang berhasil mengatasi hambatan yang tak terbayangkan sulitnya demi mengubah hidupnya dan dunia.
Penulis: Nicholas D. Kristof
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama (GPU)
Terbit: 14 Desember 2010
Tebal: 501 Hal
Jika Anda mengira bahwa perbudakan sudah terhapuskan dari muka bumi ini, Anda keliru.
Jika Anda mengira bahwa perempuan sudah ditempatkan sejajar dengan pria, Anda keliru.
Buku ini menceritakan tentang pemerkosaan hak-hak manusia yang paling kejam dan paling mengenaskan: penindasan terhadap wanita dan anak-anak perempuan di dunia berkembang.
Buku best seller ini membawa kita ke dalam perjalanan melalui Afrika dan Asia untuk menemui perempuan-perempuan luar biasa di sana. Ada Rath--remaja putri Kamboja-- yang dijual sebagai budak seks di Thailand dan berhasil melarikan diri dari tempat pelacuran dan kini mengelola toko untuk menghidupi keluarga. Ada Mamitu, yang dibesarkan di desa terpencil di Ethiopia tanpa merasakan pendidikan formal sedikit pun namun kini melatih ahli bedah di Addis Ababa. Ada Saima di Pakistan yang kerap dipukuli suaminya namun kini berhasil menjadi wanita pengusaha yang menggerakkan roda perekonomian desanya. Dan masih banyak lagi perempuan-perempuan hebat yang berhasil mengatasi hambatan yang tak terbayangkan sulitnya demi mengubah hidupnya dan dunia.
Melalui kisah-kisah ini, mata kita akan terbuka bahwa kunci menuju kemajuan ekonomi berada di tangan wanita-wanita yang potensinya masih terpendam. China menjadi makmur karena mendukung emansipasi wanita dan membuka kesempatan bagi para wanita untuk berkiprah di bidang ekonomi formal. Melakukan hal yang sama di seluruh dunia merupakan strategi terbaik untuk melawan kemiskinan.
Berani, pragmatis, dan menginspirasi, buku ini merupakan bacaan penting bagi siapa saja, apa pun jendernya, di mana pun tinggalnya.
"Buku yang mengetuk hati pembaca untuk membuat perubahan dengan menghentikan kekerasan berbasis jender, melalui upaya bersama untuk menumbuhkan benih kebaikan dan tanggung jawab."
--Maria Hartiningsih, wartawan harian Kompas
--Kisah-kisah ini menunjukkan kepada kita kekuatan dan ketangguhan perempuan-perempuan yang punya berbagai alasan untuk menyerah tapi mereka tidak mau menyerah. Anda takkan bisa berhenti membaca buku ini."
--Angelina Jolie, aktris
--Buku yang amat sangat menarik. Salah satu buku terpenting yang pernah di-review."
--Washington Post
Langganan:
Postingan (Atom)